Senin, 05 Mei 2014

Sukses



Sukses merupakan sesuatu yang diinginkan oleh setiap orang, ada yang mengatakan bahwa menjadi orang sukses apabila memiliki kekayaan yang tidak terbatas financial freedom, atau orang yang telah berhasil dalam kariernya. Meskipun sukses adalah hak setiap orang karena Allah tidak pernah pilih-pilih untuk memberikan rezeki-Nya, namun tidak semua orang bisa mencapainya perlu kesadaran, keinginan da perjuangan untuk meraihnya, tinggal bagaimana kita menyikapinya, untuk menggapai kesuksesan itu. Jangan berhenti berusaha sebelum kita sukses, karena terkadang kegagalan selalu menyelimuti setiap usaha kita. Kesuksesan bukan hanya terjadi jika kita mendapatkan suatu keberhasilan dan mendapatkan apa yang diinginkan, karena dalam kesuksesan itu sendiri ada hal yang penting yang harus diketahui yaitu memanage apa yang telah kita raih dan dapatkan dari suatu keberhasilan yang telah kita dapatkan. Maka, mari kita perkaya mental dengan terus berjuang tanpa henti untuk menentukan nasib sendiri! Dengan melepaskan belenggu keinginan untuk bergantung pada orang lain, dan menggantinya dengan tekad dan keyakinan diri sendiri, guna meraih sukses seperti yang kita dambakan.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS Ar-Ra'd:11

Teman yang baik





Disaat kita berada pada puncak prestasi, biasanya tak sedikit teman yang mendekat, datang dengan segala kesenangan dan seolah berlomba mencari perhatian. Namun sebaliknya jika kita dalam posisi terpuruk dan butuh uluran pertolongan, teman satu persatu menjauh meninggalkan seolah menghilang, seakan tak kenal enggan mau berbagi kesedihan. Rasanya tidak ada satu teoripun yang bisa dipakai untuk memilah untuk memilih agar dapat membedakan mana teman sejati yang setia dalam suka duka dengan teman dalam senang begitu teramat sulit, dibutuhkan waktu untuk mempelajari mana teman yang baik buat kita dan mana yang tidak, karena ternyata teman sangat berpengaruh besar terhadap masa depan dan kehidupan seseorang. Fitrah manusia memang cenderung ingin meniru tingkah laku dan kebiasaan temannya. Teman yang baik memberikan pembiasaan yang baik, dan teman yang buruk niscaya sedikit demi sedikit menularkan keburukannya pula. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa teman merupakan cermin pribadi seseorang. Dengan kata lain, seseorang tidak akan jauh dari pribadi teman dekatnya.….. Berhati hatilah dalam memilih teman, hanya pengalaman dan instropeksi diri yang mampu menjawabnya. Teman yang baik saat senang saling berbagi, saat sulit saling membantu….

“Bergaul dengan tukang minyak wangi akan kecipratan wanginya. Bergaul dengan ‘pandai besi’ akan terpercik apinya.”