Minggu, 06 Januari 2013

Wahai



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Teruntuk engkau yang mencintaiku
Ketika kau masih tak mampu menghalalkanku.. Ijinkan aku berbicara tentang cinta padamu.

Wahai yang mencintaiku.

Sesungguhnya kata kata cintamu tak menjadi mata air yang jernih di padang pasir di tengah sahara hatiku, tetapi justru menjadi percikan api yang setiap saat mampu membakar diriku.

Membakar rindu yang seharusnya untuk Rabb-ku.
Membakar cemburu yang seharusnya untuk Rabb-ku.
Membakar semangat yang seharusnya hanya karena Rabb-ku..

Wahai yang mencintaiku.

Ungkapan perasaanmu tak membuat bunga-bunga di taman hatiku merekah. Tetapi justru membuat bunga itu layu sebelum mekar. Duri-duri bunga itu seketika tumpul. Lemah dan tak mampu lagi melindungi sari bungaku..


Wahai yang mencintaiku.

Aku bukan malaikat yang tak memiliki hawa nafsu. Aku hanyalah manusia biasa yang juga menginginkan cinta. Kehadiranmu kuakui memang mampu memberi sebuah warna. Tapi entah mengapa itu jugalah yang membuatku tersiksa. Bukan aku tak mampu menghargai apa yang kau rasa. Tapi bukankah dengan begitu aku akan gagal mempertahankan hatiku yang selalu ingin terjaga.

Wahai yang mencintaiku.

Tidak-kah kau ingin cinta itu sesuci cintanya Ali dan Fatimah.

Dalam diam mereka mencinta.

Dalam rindu mereka berdo’a.

Jika karna cinta kau mampu menjadi seorang Penyair. Tidakkah kau ingin mempersembahkannya kepada cintamu yang sesungguhnya…. Allahu Rabbi, tak tahukah kau bahwa cemburu-Nya teramat luar biasa.?

Wahai yang mencintaiku.

Bukankah cinta sejati itu tak saling menyakiti.? Tapi taukah engkau, perasaan cinta yang kau bilang tak bisa terdiam terlalu lama, tapi bisa kau halalkan dengan segera itu sesungguhnya menyakiti jiwaku. Melalaikanku menjadi seorang hamba dan mendekatkanku pada angan-angan semu yang seharusnya tak boleh ada .

Wahai yang mencintaiku. Renungkanlah.

Tak ada kebahagiaan yang sesungguhnya kurasa saat ini. Yang ada hanya kesibukan untuk selalu membenahi diri. Tak ada kata terlambat untuk segera memperbaiki.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ya Allah, seandainya telah Engkau catatkan dia milikku dan tercipta buatku, satukanlah hatinya dengan hatiku, titipkanlah kebahagiaan antara kami, agar kemesraan itu abadi.

Tetapi Ya Allah, seandainya telah Engkau takdirkan Dia bukan milikku, bawalah dia jauh daripada pandanganku, luputkanlah dia dari ingatanku dan peliharalah aku dari kekecewaan.

Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengerti

Berikanlah aku kekuatan.

Menolak bayangannya jauh ke dada langit, Hilang bersama senja yang merah. Agar aku senantiasa tenang, Walaupun tanpa bersama dengannya. Pasrahkanlah aku dengan takdir-Mu.

Ya Allah…

Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku… Di dunia dan akhirat… Dengarkanlah rintihan daripada hamba-Mu yang daif ini… Jangan Engkau biarkan aku sendirian… Di dunia ini mahupun di akhirat… Menjerumuskan aku ke arah kamaksiatan dan kemungkaran…Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman…Agar aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup… Ke jalan yang Engkau redhai… Dan kurniakanlah kepadaku keturunan yang soleh dan solehah…

Ya Allah…Berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan akhirat…Dan periharalah kami dari azab api Neraka…Amin amin ya robbal alamin..