Bila
puisi tercipta dari cinta dan rindu
Namun pagi ini aku kehilangan kata rayuannya
Sebab mentari enggan memeluk jiwaku
Menghangatkan aku dari dingin sepi yang menusuk
Nada rindu yang keluar dari bibir
Hanya menggema di helaan nafas angin
Menyatu dalam ikatan sepi
Tarian rindu yang kurajut semalam adalah mimpi
Mengalun pelan menyusuri pekatnya relung hati
Ooh Mentari...
Rengkuhlah aku keharibaanmu
Bawa aku ke cakrawala nan luas
Agar ku mengerti segala rahasia cintamu
Tuk ku lukiskan segala persetubuhan rindu nan pilu
Agar benih cinta terlahir dari ruang rasamu
Namun pagi ini aku kehilangan kata rayuannya
Sebab mentari enggan memeluk jiwaku
Menghangatkan aku dari dingin sepi yang menusuk
Nada rindu yang keluar dari bibir
Hanya menggema di helaan nafas angin
Menyatu dalam ikatan sepi
Tarian rindu yang kurajut semalam adalah mimpi
Mengalun pelan menyusuri pekatnya relung hati
Ooh Mentari...
Rengkuhlah aku keharibaanmu
Bawa aku ke cakrawala nan luas
Agar ku mengerti segala rahasia cintamu
Tuk ku lukiskan segala persetubuhan rindu nan pilu
Agar benih cinta terlahir dari ruang rasamu
Betapa
bias biarkan cinta merasa
palung jiwamu mengaturku
tak pelak, layangkan nada
memukul rinduku berkali-kali
tuk kau muncul menghapus rinduku
agar surga mengerti
kata-kata nama siapa yang telah kutasbihkan
di batas ujung doa menanggung aku yang masihlah belum mati
menggenggammu
untuk hayalkan hati membawa ruang
menjadikan letak kita berbagi dunia
meratapi sebuah cinta
untuk tak sudahi segala makna suci
dari apa yang telah kita hadirkan
membayangi
wajah-wajah di langit
palung jiwamu mengaturku
tak pelak, layangkan nada
memukul rinduku berkali-kali
tuk kau muncul menghapus rinduku
agar surga mengerti
kata-kata nama siapa yang telah kutasbihkan
di batas ujung doa menanggung aku yang masihlah belum mati
menggenggammu
untuk hayalkan hati membawa ruang
menjadikan letak kita berbagi dunia
meratapi sebuah cinta
untuk tak sudahi segala makna suci
dari apa yang telah kita hadirkan
membayangi
wajah-wajah di langit